YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 05 Juli 2013

Tugas Ke-4 Softskill

Membuat artikel argumentative dengan topik “Berbahasa Sesuai dengan Ranah Pemakaiannya”
Dwita Astiti Putri (12110224)

Opini peratama : Dampak globalisasi terhadap penggunaan bahasa
Dalam era globalisasi sekarang ini sedikit banyak mempengaruhi kita dalam berbagai hal seperti budaya kita yang sudah mulai kebarat- baratan, lalu dari segi pakaian kita yang mulai berani untuk buka- bukaan dan yang terakhir yang utama adalah dari segi bahasa karena dengan menggunakan bahasa kita berkomunikasi. Pada era globalisasi sekarang ini Bahasa Indonesia mulai bergeser dari makna yang seharusnya. Sudah tidak banyak lagi anak yang menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mereka lebih bangga jika menggunakan Bahasa Inggris karena gengsi jika tidak bisa Bahasa Inggris atau mereka mencampur keduanya menjadi bahasa gado- gado. Penggunaan bahasa yang campur- campur ini pun juga terjadi pada media elektronik kita yang menggunakan bahasa tersebut dengan dalih era globalisasi ini sehingga orang bebas untuk berbahasa. Perkembangan globalisasi yang sangat pesat makin menggeser lagi bahasa daerah, penggunaan bahasa daerah ini dianggap kampungan dan sangat ketinggalan jaman. Apalagi di kota besar seperti Jakarta orang yang menggunakan bahasa daerah sangat kampungan dan tidak keren tentunya. Hal ini bila terus menerus dibiarkan akan sangat berbahaya karena akan berpengaruh ke hal yang lainnya seperti kebidayaan kita yang akan tergusur. Tergusurnya kebudayaan daerah hilangnya bahasa daerah berarti hilangnya kebudayaan daerah. Itu akan menimbulkan kekosongan/ kehampaan kebudayaan (cultural void), ini akan mencengkeram masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, bahasa adalah jaringan sentral kebudayaan, di samping sebagai salah satu produk kebudayaan itu sendiri. Penggantian budaya yang sudah mapan dan berakar oleh budaya lain yang baru dan asing bisa menjadi fatal, ini akan menjadi krisis identitas yang amat serius. Konon masyarakat yang kehilangan budayanya akan dihinggapi penyakit kehilangan kepercayaan diri, masyarakat itu akan selalu bergantung kepada orang lain, akan mencari tuntunan orang lain di dalam membuat putusan-putusan. Untuk itu hendakya mulai dari sekarang ini kita budayakan kembali berbahasa Indonesia yang baik dan benar yang sesuai dengan maknanya, agar bahasa kita tida semakin tergusur dengan bahasa asing. Kita tumbuhkan kembali kesadaran masyarakat kita untuk lebih “membahasakan” bahasa kita sendiri dan lebih nasionalisme lagi.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar